Note: anyyeong š
Kali ini aku post lanjutan ff nya KyuHee Couple. Dan sebenarnya ini yang lanjutin ff nya temenku, ila –> http://iladelathifah.wordpress.com/
Makasih y ila š
Entahlah, kenapa aku benar-benar tidak ada ide buat lanjutin tuh ff nya kyu.. Dan tidak mungkin juga aku hanya menggantung ff itu, menggantungnya terlalu lama.. Ksian kan kyu? *nyengir
Selamat baca š
Tetap jangan lupa, leave your comment please! Gomawo..
~~~~~~~
True love will find you in the end
You’ll find out just who was your friend
Don’t be sad, I know you will,
But don’t give up until
True love will find you in the end
Ā
This is a promise with a catch
Only if you’re looking will it find you
‘Cause true love is searching you
Unless you step out into the light?
But don’t give up until
True love will find you in the end
Ā
Ā
~~~~~~~
Cho Kyuhyun POV
Aku benar-benar heran dengan yeoja ini. Sepertinya dia bukanlah tipe yeoja dari keluarga melarat yang mengharuskannya bekerja di sebuah toko game. Rumahnya pun juga tidak bisa dibilang biasa saja. Klasik dan simple. Itu kesanku pertama kali ketika masuk rumah ini, yaah.. Walau tadi sempat yeoja suara petir itu mengomel-ngomel antah berantah di depan rumahnya sendiri..
Dan disinilah aku sekarang. Duduk di depan sederet makanan yang dia hidangkan,.
“Yakk! Kenapa kau menaruh makanan kambing di sini ha??” Tiba-tiba kata-kata itu yang meluncur dari mulutku ketika melihat sayur-sayur itu seperti menari-nari di atas mangkok-mangkok china di atas meja makan ini.
Kulihat sekilas mata yeoja itu membesar. Dia baru saja akan mengumpat, tapi secepat mungkin aku mencercanya kembali.
“Aku tak mau makan makanan kambing ini. Apa maksudmu? Kau ingin meracuniku? Menbunuhku? Atau jangan-jangan kau merencanakan pembunuhan berkedok makanan beracun?”
Dia semakin membelalakkan matanya, terlihat sekali bahwa dia tidak terima dengan ucapanku..
“Apa kau bilang? Meracuni tikus rumahku lebih berguna bagiku daripada meracunimu Cho Kyuhyun! Kau memang namja tak berperasaan. Ck. Terserah kau mau makan atau tidak! Itu juga bukan urusanku!” Teriaknya kesal…
Aku terdiam, berusaha menahan tawaku ketika melihat dia berteriak dengan emosi menggebu-gebu seperti itu. Dia tampak lebih cantik. Benar, dia memang cantik! Matanya besar dan bibirnya tak bisa diam. Ck! Apa aku memang benar-benar sinting huh! Bagaimana bisa aku memperhatikan bibirnya? Cho Kyuhyun kembalikan fokusmu. Kau mau dia memergokimu sedang menikmati bagian tubuhnya yang sedikit seksi itu? Eh? Sedikit? Dengan celemek lucu, hotpens, dan kaos kebesaran itu dia terlihat seksi. Sepertinya otakmu benar-benar konslet Cho Kyuhyun!
“Temani aku makan di luar!”Ujarku penuh percaya diri..
“Shireo!” Tolaknya seketika tanpa memandang kearahku..
Ha? Apa dia bilang eh? Apa aku tidak salah dengar? Dia menolak? Dia benar-benar yeoja yang tak bisa aku tebak, yeoja pertama yang menolak ajakan makan bersamaku.. Dia harus tahu siapa Cho Kyuhyuin sebenarnya, bagaimana bisa dia menolak namja sepertiku?
“Kau? apa kau mau kehilangan uang sebesar 3kali lipat gajimu nona Shin Hyun Hee?” Ancamku tajam..
Dia menoleh, semakin membelalakkan mata lebarnya..”Kau.. Kau.. Benar-benar sial! Dan juga darimana kau tahu namaku? Ha?”
Sepertinya dia ragu menerima ajakanku. Atau dia takut tertarik padaku? Eh, jangan terlalu percaya diri kau Cho kyuhyun, bagaimanapun juga yeoja ini berbeda.. Dia berbeda dari yeoja-yeoja yang selama ini berusaha menarik perhatianmu..
“Ok. Aku anggap kau menerima ajakanku makan di luar kali ini.”Ujarku tanpa menjawab pertanyaannya..
“Yakk! Percaya diri sekali kau ha? Siapa bilang aku menerima ajakanmu huh?” Teriaknya..
“Sudahlah, kajja! Aku sudah lapar. Kau mau aku mati kelaparan di rumahmu? Dan jika kau menolak, jangan salahkan aku jika kau kehilangan uang dan pekerjaanmu” ancamku sekali lagi.. Dia menghembuskan nafas panjang, kemudian mengekori langkahku menuju mobil dengan pasrah.. Lucu! Dia benar-benar luluh karena uang eh? Apa sebegitu berartinyakah uang bagi nya?
~~~~
Shin Hyun Hee POV
“Kau? Apa kau mau kehilangan uang sebesar 3kali lipat gajimu nona Shin Hyun Hee?”Ancamnya dengan senyum mengejek..
“Kau.. Kau.. Benar-benar sial! Dan juga darimana kau tahu namaku? Ha?” Teriakku membalas semua ucapannya.. Darimana dia tahu kelemahanku eh? Sial!! Uang dan uang. Hyunhee babo! Kau memang selalu kalah jika berhubungan dengan uang. Mana mungkin aku rela kehilangan uang 3kali lipat uang gajiku menjadi pelayan toko itu. Haiss..
“Ok. Aku anggap kau menerima ajakanku makan di luar kali ini.” Ujarnya dengan wajah tanpa dosa.. Seenaknya saja dia mengacuhkan masakan yang sudah dengan susah payah kumasak huh?
“Yakk! Percaya diri sekali kau ha? Siapa bilang aku menerima ajakanmu huh?” Teriakku..
Sebenarnya aku benar2 senang! Jika kau ingin tahu ini merupakan kali pertama seorang namja mengajakku makan diluar, dan bukankah itu bisa disebut dengan sebuah KENCAN?? Benar kan?
Aish.. Tapi seketika ini pula rasa senang itupun lenyap setelah mengingat siapa namja yang mengajakku.. Cho kyuhyun? Oke, aku tahu dia bukanlah namja yang bisa dengan mudah diacuhkan begitu saja, tampan, kaya, seorang bintang! Kurang apa lagi ha? tapi sayang sekali, dia adalah namja yang kubenci setengah mati. Entahlah, dari awal pertemuanku dengannya memang sama sekali bukan pertemuan yang manis.. Dia benar-benar namja menyebalkan yang pernah kukenal seumur hidupku, sekaligus namja tertampan.. Ah, babo! Kenapa aku masih saja memujinya.. Ck!
Mimpi apa aku semalam sehingga bertemu namja setan seperti dia? Oh tuhan.. Dosa apa yang telah aku perbuat?
“Sudahlah, kajja! Aku sudah lapar. Kau mau aku mati kelaparan di rumahmu? Dan jika kau menolak, jangan salahkan aku jika kau kehilangan uang dan pekerjaanmu” sahutnya datar, lagi-lagi mengancamku dengan uang.. Sial!
Dia beranjak dari duduknya kemudian berjalan mendahukuiku, tak peduli dengan ekpresi kesalku terhadapnya.. Aku hanya bisa pasrah, melepas celemek yang kupakai kemudian dengan malas mengekori langkahnya.. Belum sempat aku menggapai pintu, dia kembali berjalan kearahku kemudian secara tiba-tiba memegang pergelangan tanganku, dan menarikku keluar rumah.
DEG
DEG
Omo! Omo! Ini gila! Jantungku… Seketika wajahku memanas, darahku berdesir cepat membuatku harus berkonsentrasi penuh agar aku tidak lupa bagaimana caranya bernafas dengan benar…
Sial! Kenapa pesonanya begitu kuat eh? Apalagi menyadari bahwa tangannya yang besar dan hangat itu kini sedang menggenggam tanganku.. Membuat jantungku lagi-lagi meloncat-loncat, seakan ingin keluar dari rongga dadaku..
“Cepat masuk babo!”Sahutnya.. Seketika aku tersadar, sudah berapa lama aku memandanginya seperti orang bodoh eh!? Dan lagi, mulutku menganga lebar karena menyadari seorang Cho Kyuhyun membukakan pintu mobilnya untukku. Benar bukan? Dia membukakan pintu mobilnya? Oh god! Bangunkan segera jika aku hanya bermimpi..
“Yakk!” Ujarnya sekali lagi, mengibaskan tangannya didepan wajahku..
“Eh? Ne.”Jwabku gugup, kemudian memasuki mobilnya…
Sepanjang perjalanan aku terdiam. Atmosfer udara satu mobil dengannya kurasa sangat berpotensi membuatku mati muda. Tegang. Itu yang kurasakan. Seharusnya saat ini kau tidak duduk di sampingnya Hyunhee! Seharusnya saat ini kau di rumah, menikmati hari-harimu dengan cake coklat yang telah kau beli kemarin sore. Bukannya membunuh dirimu sendiri seperti ini. Ya. Bisa kubilang aku sedang membunuh diriku sendiri, susah kurasakan bernafas di sampingnya. Dia begitu mempesona. Dengan jas hitam dan kaos V-neck putihnya. Ditambah kaca mata hitam elegan yang cocok membingkai matanya.
“Hati-hati matamu berpeluang sakit jika kau memelototiku dengan cara seperti itu.”
Apa? Apa dia bilang. Dia memergokiku sedang menikmati tajam rahang dan lekuk wajahnya. Tak luput juga semua, semua dari dirinya. Oh tuhan, kenapa kau menciptakan makhluk sesempurna dia?
“Namja babo, percaya diri sekali kau? Lebih baik aku mati daripada menyakiti mataku sendiri dengan melihat tubuh tak bersenimu itu!” Elakku salah tingkah..
“Mulutmu bisa berkata seperti itu. Tapi tidak dengan hatimu nona Shin! Turun kita sudah sampai!”
“Haiss..”Celetukku kesal. Apa maksud dari perkataannya?
Kenapa dia bisa membaca isi pikiranku?
Dia memakai alat penyamarannya. Sekedar topi yang menutupi sebagian dari wajahnya. Namun kurasa setiap yeoja yang melihatnya berpakaian seperti ini pun bisa mengetahui bahwa ia adalah Cho Kyuhyun, penyanyi terkenal dengan suara indahnya. Eh? Kenapa aku daritadi selalu memuji-muji dia? Hyunhee babo! Sebaiknya segera kau cuci otakmu yang mulai tak beres itu.
Tak seberapa lama kemudian, kami sudah duduk berhadap-hadapan di sebuah meja kotak berhiaskan taplak merah marun elegan. Dia memilih meja dekat jendela, sehingga dari posisi kami duduk, kami bisa menikmati senja sore hari ini di ufuk barat. Ya. Resto ini terletak di lantai 4 sebuah hotel. Aku juga heran kenapa dia memilih resto yang sepertinya semua mahal seperti ini. Aku harap dia tidak memintaku membayarkan makanannya karena kekecewaanya terhadap makanan yang ku masak tadi siang. Tak bisa kubayangkan, sepertinya harga makanan disini bisa berpotensi menghabiskan kocekku sebulan ini.
Dan sial! Dia menganggap masakanku sebagai makanan kambing! Awas saja kau Cho Kyuhyun! Esok akan kupastikan kau makan sayur masakanku!
Seorang pelayan menghampiri kami.
Dia tampak cantik dan telah terlatih melayani para tamu.
Diberikannya 2 buah buku menu. Satu untukku dan satu untuk lelaki sok tampan di depanku ini. Sejak masuk ke dalam resto ini dia sama sekali belum mengajakku berbicara. Aku takut jangan-jangan dia berencana membunuhku dengan menyuruhku membayar semua makanan yang ia pesan. Oh tuhan, ottokhae? Aku percaya, harga makanan di resto ini juga tak sebanding dengan gajiku sebagai penjaga toko game.
~~~~
Cho Kyuhyun POV
Kulihat dia tampak ragu-ragu menerima buku menu. Terbukti hingga sekarang pun dia belum membukanya. Kulirik dia sekilas dari sudut mataku. Oh iya, aku baru sadar aku masih menggunakan kacamataku, sehingga aku bisa melihat wajah bingung dan.. Eh? Wajah takutnya sepuasku.
“Maaf tuan dan nona, makanan atau minuman apa yang ingin anda pesan?”
Suara pelayan itu menyadarkanku yang ternyata sedari tadi selalu memandanginya seperti orang tolol..
Aku menoleh, kemudian menyebutkan beberapa menu makanan yang sepertinya lumayan untuk makan siangku. Makan siang? Sudah terlalu telat memang. Sehingga aku baru makan siang di saat senja sudah di ufuk barat. Ini semua juga tak lepas dari kesalahan yeoja itu. Seenaknya mengomeliku saat aku tiba di depan rumahnya tadi. Tunggu saja pembalasanku Shin Hyun Hee. Eh? Nama yang bagus juga. Kemarin aku sempat menanyakannya pada pemilik toko game tempat ia bekerja saat aku memintanya menjadikan karyawannya ini sebagai koki makan siangku. Yah kau tau, ini cuma akal-akalanku saja agar aku bisa bertemu dengannya setiap hari. Aneh memang.. Tiba-tiba saja melihat wajah cantiknya menjadi sebuah kebutuhan untukku.
“Bagaimana dengan anda nona?”
Tanya pelayan itu secara sopan padanya..
Dia mendongak, kaget.. “Eh? Aku? Apa ya?”
Mukanya terlihat tambah bingung sekarang. Lucu sekali! Dan semakin cantik…
“Sudah. Catat saja menu yang sama denganku untuknya. Mungkin dia tak paham dengan menu makanan di resto ini.”Sahutku..
Dia menatapku, matanya membesar, tanda ia marah dan tak terima dengan perkataanku. Bisakah dia berhenti bertingkah lucu seperti itu. Aku ingin sekali tertawa. Tapi tentu sedaritadi aku tahan. Dimana harga diriku jika aku tak bisa mengontrol diriku sendiri untuk tidak bertindak konyol di depannya?
Dia hendak membantahku, tapi langsung ku potong. Ku lepas kacamata hitamku.
“Oya, semua yang kupesan akan di bayar oleh yeoja di depanku ini.”
“Iya tuan. Kami pastikan pesanan anda akan segera datang tidak lebih dari 15 menit.” Tukas pelayan sopan itu seraya pergi meninggalkan aku dan yeoja yang sepertinya hendak marah-marah mengomel ria padaku..
“Aku ingin ke kamar mandi”
Kataku padanya sebelum dia sempat mengucapkan kalimat protes. Lagipula jika aku tetap duduk di depannya, aku tak tau apa aku masih bisa mengontrol diriku atau tidak. Bisa-bisa aku tertawa terpingkal-pingkal. Itu sama sekali tak sesuai dengan imageku di depannya bukan?
Kulangkahkan kakiku segera menuju toilet di ujung ruang makan ini. Rasakan pembalasanku yeoja babo!
~~~~~
Shin Hyun Hee POV
Namja gila!!!!!!!
Bagaimana ini, dia benar-benar memintaku membayarkan semua makanannya. Ottokhae? Ottokhae?
Bahkan aku tak membawa apa-apa saat ini, dompetpun juga tak ku bawa. Babo!!! Kenapa kau tadi tak mengelak saat namja itu mengajakmu makan di luar Hyun Hee? Sudah pasti ada yang tak beres dengan tingkahnya bukan?
Aaaaarrrgh.. Aku mengerang sendiri. Beberapa pengunjung lain melihatku dengan tatapan aneh.
Apa peduliku? Sekarang yang harus kau pikirkan adalah bagaimana caranya agar kau terbebas dari namja itu. Bagaimana kalau kau keluar dari resto ini sekarang Hyunhee? Setan di dalam diriku menyarankan aku untuk meninggalkan namja itu sendiri dengan pesanan makan siangnya. Apa kau mau dia tak membayarmu? Datang ke rumah memarah-marahimu? Malaikat lain mencercaku dengan pertanyaan baiknya. Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?
Belum sempat aku memutuskan harus bagaimana, dia, namja yang senyumnya hampir membuatku tak berkedip untuk beberapa detik itu, sudah berjalan menuju meja tempatku sekarang duduk. Dan tak lama kemudian makanan pesanan kami datang. Kami? Kurasa hanya dia. Dia yang memesan semua makanan itu. Dia juga sempat-sempatnya mengataiku tak paham dengan menu makanan di resto ini. Haizzz.. Apa maksud dia berkata seperti itu? Membuatku malu saja di depan pelayan tadi. Ck! Awas saja kau Cho Kyuhyun akan ku bunuh kau!
Dia duduk di depanku. Lagi.
Saat dia hendak memulai makan, aku terlebih dulu mencercanya dengan pertanyaanku, “Apa kau benar-benar berniat membunuhku dengan memintaku membayar semua makanan ini?”
Aku mengatakan semua itu dengan berbisik padanya. Aku tak mau pengunjung lain mendengar ini semua.
Kesenggol lengan kirinya,
“Apa kau tahu, seorang namja tak sopan jika meminta yeoja membayari makanannya!”
Aku memasang wajah puppyku agar dia mau berbelas kasih menarik kata-katanya tentang aku yang harus membayari makananya nanti.
Dia sama sekali tak meresponku. Kusenggol lagi lengannya, kini ganti lengan kanannya. “Ayolaaah.. Kau tak sedang bercanda kan?”
“Apa kau bisa tidak menggangguku saat aku makan? Dan apa aku terlihat bercanda saat mengatakan pada pelayan tadi bahwa kaulah yang akan membayari makananku?” Ujarnya ketus tak peduli..
Aku menghela nafas panjang, Hyun Hee sabarkanlah dirimu. Coba lagi. Kau tidak mau kan berakhir di dapur resto ini semalaman?
“Ayolah Cho Kyuhyun yang baik dan tampan, aku benar-benar tak membawa uang sepeserpun. Bagaimana bisa aku membayar makanan ini semuanya?” Ujarku lagi, mengeluarkan segala jurus rayuanku. Berharap dia berubah pikiran.
“Aku mau makan. Jangan ganggu aku! Dan ingat, kau yang akan membayar makanan ini semua! Sekali lagi kau menggangguku makan, kupastikan kau tak akan mendapat uang sebesar 3 kali lipat gajimu itu.”
~~~~~
Cho Kyuhyun POV
Aku kembali memakan makananku, berusaha sekuat tenaga menahan tawa yang siap meledak. Jika kau melihat wajah takut, bingung, resahnya, kupastikan kau akan tertawa terbahak-bahak saat ini bersamaku. Rasakan saja pembalasanku Shin Hyun Hee! Itulah balasan karena kau seenaknya saja mencela wajahku tempo hari yang lalu!
“Oya, esok aku akan datang kembali ke rumahmu. Jangan lagi kau masak makanan kambing seperti hari ini! Kau tahu aku benci sayur-sayur hijau itu.” Tukasku tanpa menghentikan makanku yang sempat terganggu oleh ocehannya tadi.
Dan tentang siapa yang akan membayar makanan ini nanti, tak perlu kau pertanyakan juga aku yang akan membayarnya. Dimana harga diri seorang namja jika makan saja ia minta dibayari oleh yeoja. Itu adalah prinsipku. Jadi tak mungkin kubiarkan juga yeoja di depanku ini yang membayar makananku. Sudah kubilang, aku hanya ingin memberi balasan padanya, itu saja.. Dan satu lagi, aku suka melihat wajahnya ketika kesal..
Sesaat sebelum aku kembali dari toilet tadi, aku sudah mebayar semua makanan ini. Dan benar dugaanku. Dia tak tahu. Untung saja. Jadi semua permainanku sampai saat ini berjalan lancar. Yah, sama sekali tak mengecewakan.
Saat ini aku telah menghabiskan separuh dari porsi makanku, spaghetti di resto ini memang sangat lezat. Akan terasa makin lezat jika saja ponselku tak berbunyi, siapa yang dengan berani-beraninya mengganggu acara makan siangku kali ini. Hah.
Ku lihat sekilas di layar ponselku, manager Lee.
“Yeoboseyo. Ada apa hyung?”
“…..”
“Ara. Ara. 15 menit lagi aku akan sampai disana.”
Kututup flap ponselku.
Dia menatapku. Masih dengan pandangan memohonnya. Kasian sekali kau Shin Hyun Hee. Tenang sebentar lagi permainanku akan selesai.
“Aku pergi dulu. Sebentar lagi syutingku di mulai. Kau nikmati saja makanannya.” Ujarku kemudian beranjak..
“Tapi Cho Kyuhyun..”Sahutnya menahanku..
“Haah.. Sudahlah, aku tak punya waktu banyak. Annyeong!”
Aku berjalan cepat menuju tempat dimana kupakirkan mobilku tadi. Manager Lee memang tak suka kata terlambat. Akupun juga suka dengan sikap profesionalnya.
Dan satu lagi, aku juga tak akan membiarkannya pulang dengan kendaraan umum atau jalan kaki. Aku sudah memesankan 1 sepeda bewarna pink sesuai sepedanya yang dulu sempat disita polisi kali itu. Dasar yeoja ceroboh!
Tadi, saat aku di toilet, ku telefon ara onnie untuk memesankan 1 buah sepeda bewarna pink pada sebuah galeri sepeda di pusat kota. Dan aku juga tak lupa memberikan alamat resto ini agar bisa seketika langsung dikirimkan. Masalah biaya nantinya aku yang akan transfer sendiri menggunakan akun bankku. Ketika ara eonnie bertanya untuk siapa sepeda itu, aku langsung memutuskan sambungan telefon. Aku tidak mau dia tau bahwa saat ini aku sedang tertarik pada seorang yeoja.
Aku juga tak lupa memberi pesan pada satpam resto ini, bahwa sebentar lagi akan datang jasa antar mengantarkan sebuah sepeda bewarna pink dan mengatakan padanya bahwa sepeda itu untuk seorang yeoja cantik berbaju kebesaran dan bergambar spongebob. Dasar yeoja aneh! Dia semakin membuatku tertarik dengan gaya pakaiannya yang simple dan lebih menjadi dirinya sendiri. Aku juga tak lupa mengatakan pada satpam itu, bahwa nanti jika yeoja ini menanyakan siapa yang memberinya sepeda, kuminta dia menjawab bahwa ia tak tahu apa-apa.
~~~~~~
Shin Hyun Hee POV
Apa maksudnya dengan meninggalkanku sendiri dengan makanan-makanan ini. Kuakui ini semua terlihat enak, bahkan mungkin ini adalah makanan terlezat yang pernah aku rasakan sepeninggal appa ke Jepang. Yaah.. Kau tahu, aku tidak sempat memanjakan diriku sendiri untuk makan makanan enak seperti ini, mengingat setiap bulannya aku hanya mendapat uang dari gajiku sebagai penjaga toko game itu. Uang kiriman appa juga aku gunakan untuk biaya kuliah. Aku juga tak tega meminta uang berlebih pada appa. Kini beliau masih dalam tahap perbaikan perusahaanya. Jika teringat beberapa tahun lalu, saat appa hampir terjangkit penyakit jantung gara-gara kekalahannya dalam berbisnis, sungguh aku tidak tega. Dia sudah berumur dan masih saja ada orang yang tega hampir membunuhnya dengan bermain curang dalam dunia bisnis. Ck! Sudahlah, kenapa aku jadi mengingat-ingat lagi hal yang sudah susah payah kulupakan eh?
Hah, akhirnya aku makan semua makanan di depanku. Biarlah aku menghabiskan waktuku semalaman nanti mencuci piring di dapur resto ini. Itu urusan belakangan. Yang penting aku makan enak,
“kau tidak Ā mau kan melewatkan moment makan lezat ini Hyun Hee? Ppali! Makan yang banyak biar kau sehat dan bisa bekerja dengan baik! Oya mata kuliah minggu depan juga padat, kurasa kau memang harus menjaga stamina” ujarku dalam hati menyemangati diriku sendiri. Selama ini aku memang terbiasa dengan hidup sendiri dan menikmati semua sendiri. Bagaimana tidak, dengan pekerjaanku dan kuliahku yang benar-benar menyita waktu, tak memberiku kesempatan untuk sekedar dekat dengan teman kuliah. Jadi, namja tadi, namja yang dengan teganya memintaku membayarkan makanannya adalah namja pertama yang mengajakku makan di luar tapi tak berakhir romantis seperti di novel atau film-film drama yang pernah kulihat. Haisss otakmu memang perlu dicuci Hyun Hee~ya. Kau terlalu sering menonton film drama-drama tak bermutu itu!
Perutku sekarang terasa kenyang. Ā Sepiring spaghetti lezat dan semangkuk salad buah. Begitu segar, menyegarkan otakku serta menyadarkanku juga untuk segera menyiapakan mental akan kemarahan pimpinan resto ini dan menyiapkan energi untuk mencuci piring-piring di dapur. Yaaah.. Kalau di film-film drama kan memang begitu. Kalau makan tapi lupa membawa uang, pasti mereka minta untuk mencucikan piring-piring di dapur. Hyunhee, sadarlah kau! Otakmu sudah termakan film atau sinetron televisi!
Aku melangkahkan kakiku menuju kasir. Oh tuhan berikan aku keajaiban! Aku tidak mau menghabiskan malamku bersama piring-piring kotor berbau di dapur. Sekali ini saja tuhan. Berikan makhluk kecilmu ini keajaiban!
“Mianhe, aku yang tadinya duduk di meja delapan. Bisa ku lihat berapa habis makananku tadi?”Tanyaku sedikit gugup..
“Sebentar nona.” Jawab pelayan itu sambil tersenyum.
Oh eonni! andai senyummu bisa meredam ketakutanku saat ini. Aku akan seraya memelukmu. Tapi apa daya, sekalipun kau keluarkan senyuman termanismu, itu sama sekali tak membantuku.
“Aah.. Anda sudah membayarnya nona.”
Aku tersentak, “Apa?” Pekikku tidak percaya.. “Aku sama sekali belum mengeluarkan uang eonnie. Siapa yang membayarnya?”
“Ahh Namja yang tadinya bersama nona yang membayarnya.” Dia makin tersenyum mengatakan namja yang bersamaku tadi yang membayarnya.
Aku berfikir sejenak, cho kyuhyun kah? Benar, cho kyuhyun kan namja yang bersamaku tadi? Eh, tapi apakah mungkin benar dia sudah membayar semua makanan itu? Lalu? Jadi dia hanya mengerjaiku? Oh, sial!
“Ah, arasseo. Kamsahamnida.”Ujarku dengan senyuman seraya membungkukan badan.
Cho Kyuhyun, brengsek! Apa maksudnya mempermainkanku seperti ini eh! Aaaarrhg..
Eh? Kenapa dia yang membayarkan semuanya? Dia sendiri yang memintaku, tapi dia sendiri yang membayar. Dasar namja aneh. Tapi untunglah, aku jadi tidak harus mengahabiskan malam ini berpesta bersama piring-piring kotor itu. Untung saja tadi semua makanan juga telah aku habiskan. Tak sia-sia aku mengikuti kehendakmu makan di luar tadi. Hahahaaa.. Tuhan memang menyayangimu Hyunhee!
Haiss, aku harus berjalan untuk pulang. Sudah kujelaskan dari awal. Aku memang yeoja paling merana sedunia mungkin. Melarat dan sungguh patut dikasihani. Mau naik bus pun juga tak bisa, dompet tak kubawa.
Ketika aku melewati gerbang pintu keluar resto itu, tiba-tiba ada satpam tua menghampiriku. Ada apa lagi ini? Apa sebegitu kasiannya wajahku sampai orang bisa mengira aku adalah pencuri? Dia adalah satpam, tugasnya menjaga keamanan. Dan apa aku terlihat seperti yeoja brutal yang hendak berbuat onar? Ohh.. Kasian sekali nasibmu Hyunhee!
“Nona, ada satu barang untukmu. Ikutlah denganku.”
Hah? Barang? Apa? Aku sama sekali tak paham dengan maksud pak satpam ini. Akupun mengekorinya menuju pos satpamnya, dan kulihat terparkir disitu sebuah sepeda bewarna pink.
“Ini untukmu nona.”Ujarnya ramah..
“Eh? Ajjushi sedang tidak bercanda bukan? Aku tak membawa sepeda saat aku datang ke resto ini.”Jawabku bingung..
“Tidak. Sepeda ini memang milik nona.” Katanya masih dengan senyuman.
Aku semakin heran dan bingung. Siapa yang memberiku sepeda pink ini?
“Ajjushi, boleh ku tahu, siapa yang memberiku sepeda ini? Aku memang tak merasa memilikinya.”
“Saya tidak bisa mengatakannya nona. Tapi dia menitipkan surat ini untuk nona” Pak satpam itu memberiku secarik kertas. Dia melipatnya hingga menjadi seperempat dari bagian awal.
Kubaca sederet tulisan di dalamnya dengan penasaran,
Maaf aku telah mempermainkanmu tadi. Kau pasti sudah berfikiran sangat buruk padaku kan?
Asal kau tahi,aku bukanlah namja yang membiarkan seorang yeoja membayarkan makananku.
Oya, sepeda ini untukmu.
Aku tahu kau tak membawa dompet.
Tidak akan kubiarkan kau pulang dengan berjalan kaki.
Aku tidak mau besok kau tidak memasak untukku dengan alasan sakit pada kakimu. Dan ingat, aku tidak suka SAYUR!!!
Ā
Tak terasa senyumku mengembang membaca sederetan kalimat yang tertera didalam secarik kertas ini. Namja itu, benar-benar aneh! Dia bisa berubah 180 derajat hanya dalam sekejap waktu. Tadi dia membuatku takut dan gelisah. Kini dia bahkan bisa membuatku tersenyum hanya dengan hal sederhana seperti ini. Sederhana? Ini bahkan sangat manis bagiku.
~~~~~~
Hari ini aku memasakkan menu yang hampir sama seperti kemarin. Temanyapun juga masih belum berubah, SAYUR! Tak peduli namja itu suka atau tidak. Aku akan membuat dia memakan masakanku!
Tingtong, tingtong. Bunyi bel rumahku. Pasti dia.
Kubuka pintu dan diapun tanpa permisi masuk kedalam rumahku dan langsung menuju dapur. Dasar!
“Yaaak.. Kenapa sayur lagi? Aku kan sudah bilang, aku tak mau sayur babo!!!!” Ocehnya kesal..
“Aku tak peduli. Hari ini kau harus menghargai jerih payahku memasak untukmu! Kau tahu, memasak bukan lah hal yang mudah. Dan satu lagi, seumur hidupku, kau adalah namja pertama yang kuperbolehkan masuk kedalam rumahku. Yaah.. Tentu selain appaku!”
Hyunhee, apa maksudmu berkata seperti itu. Kau mau dia menyimpulkan bahwa kau sedang merayunya?
“Eemm.. Maksudku, yaah.. Kau tahulah aku butuh uang. Dan aku melakukan semua ini demi uang. Jadi kau jangan besar kepala dulu!”Ralatku..
Dia melirikku sekilas, kemudian kembali memandang hidangan dimeja makan dengan tatapan tanpa minat..
“Makan! Kalau kau tidak makan, akan aku suapkan semua sayur itu dengan terpaksa ke dalam mulut besarmu itu!”
“Apa kau bilang? Mulut besar? Yaak.. Mulutmu itu yang lebih besar daripada mulutku!”
“Aah.. Sudahlah. Cepat. Aku tak punya banyak waktu. Satu jam lagi aku harus bertemu dengan temanku.”
Apa? Teman? Aku bahkan berbohong padanya. Aku sudah bilang kan, aku tak punya teman. Aku hanya tak mau terlalu lama di dekatnya. Kau tahu, aku akan susah bernafas jika berada satu atmosfer dengannya. Apalagi di rumahku, dengan kenyataan bahwa aku hanya berdua dengannya di rumahku. Itu benar-benar berbahaya bagi kesehatan organ dalam tubuhku.
“Ara, ara. Yaah aku akan memakannya. Kau tahu, aku terpaksa memakannya! setengah jam lagi aku juga harus kembali ke lokasi syutingku. Tapi bisakah kau tidak memasakkan sayur setiap hari untukku? Kau tahu, aku benar-benar benci sayur” kali ini dia berkata dengan sedikit lembut. Tak kusangka namja evil seperti dia bisa berkata lembut seperti ini.
“Ne. Arasseo. Hanya sekali dalam seminggu. Itu untuk awal-awal saja. Toh lama-lama kau akan terbiasa. Sayur baik untuk kesehatanmu”
“Darimana kau tahu masalah kesehatan? Kau juga bukan seorang dokter atau ahli gizi.” Tanyanya kemudian mulai memakan sayur yang kumasak untuknya..
“Sejak kecil appa membiasakanku makan sayur. Kata beliau, sayur baik untuk kesehatan. Sayang saat ini banyak sayur yang mengandung bahan pengawet dan sebagainya.”
“Kenapa harus appa? Dimana eommamu?” Namja itu bertanya padaku masih sambil sesekali mengunyah sayur-sayur masakanku.
Kenapa harus appa? Dimana eommamu?” Aku terdiam. Mungkin dia tahu raut mukaku sedikit berubah.
“Apa ada yang salah dengan pertanyaanku?”
“Ah, ani. Eomma telah pergi terlebih dahulu ke surga. Saat beliau melahirkanku.. Dan semua itu karena aku, akulah yang menyebabkan eomma pergi” Jawabku…
Dia menghentikan kegiatan makannya sejenak.
“Kau tahu, tak ada yang disebut kesalahan dengan kelahiran dan kematian. Itu semua tuhan yang mengatur.”
“Ah, ne. Aku hanya belum sepenuhnya bisa memaafkan diriku sendiri dengan kepergian eomma.”
“Percayalah, dia bahagia di surga melihat pertumbuhanmu. Apalagi mengetahui kenyataan bahwa anaknya cantik seperti kau.” Ujarnya kemudian kembali memakan makanannya.. Apa dia bilang? Apa aku tidak salah dengar? Cantik? Dia bilang aku cantik? Aish.. Tapi kenapa ekpresinya biasa saja, apa dia tidak tahu jantungku hampir saja berhenti berdetak mendengar ucapannya barusan.. Sial!
“Kenapa wajahmu memerah seperti udang bengkak begitu? Apa ada yang salah dengan perkataanku?” Tanyanya..
Ck! Apa dia benar-benar tak sadar telah mengatakan bahwa aku cantik.
Belum sempat aku menjawab pertanyaannya dia berkata kembali,
“Aah.. Sepertinya aku harus segera kembali ke lokasi syuting. Dan kau tau aku sudah menghabiskan separuh dari sayur-sayur masakanmu. Puas kau?”
“Ne. Itu sudah lebih baik. Dan mianhae, mungkin besok aku tak bisa memasak untukmu. Appaku pulang dari Jepang. Dan aku akan menjemputnya di bandara.”
Ya. Tadi pagi buta appa menelefonku. Memberitahukan bahwa akan pulang esok hari. Appa bilang ada dokumen penting yang masih tertinggal di ruang kerjanya.
“Hmm.. Ya sudahlah. Tak apa. Tapi minggu depan kau akan memasakkan aku selama 3 hari kembali bukan?”
“Ara, ara. Kau pikir aku nenek-nenek tua yang sudah pikun? Aku tahu pekerjaanku. Jadi tak perlu kau ingatkan juga aku akan memasak untukmu.”
Ujarku kesal sembari mengkori langkahnya keluar rumah. Dasar namja menyebalkan.. Baru saja dia bersikap sedikit manis, tapi sekarang?? Aish..
“Bagus yeoja babo! Otakmu kini sedikit ada kemajuan. Itu semua berkat diriku, kau tahu? Oke, aku pergi..” Ujarnya membungkuk mensejajarkan wajahnya agat setara dengan wajahku, kemudian dia pun tanpa permisi mengacak rambutku pelan. Oh Tuhan.. Apa dia tidak tahu sedikit sentuhannya bisa memporak-porandakan kerja tubuhku? Kalau dia seperti ini terus, bisa-bisa aku akan sering ke dokter memeriksakan jantungku. Apakah ia masih bekerja dengan baik? Apakah ia masih tepat pada posisinya? Hyunhee, kontrol dirimu dengan baik. Demi kesehatanmu dan bersikaplah profesional. Jangan besar kepala. Ini hanya tuntutan pekerjaan. Tak lebih.
Dia baru saja akan memasuki mobilnya ketika aku teringat akan sesuatu.. “Gomawo makanan dan sepedanya kemarin.” Teriakku..
“Ah? Ne. Jaga baik-baik. Aku tak mau sepeda itu berakhir di tangan polisi lagi?” Ujarnya dengan seulas senyum.. Oh, ini gila.. Senyumnya benar-benar membuat dia semakin tampan! Aish.. Kenapa dia selalu saja terlihat tampan? Apa tidak bisa sekali saja dia tidak menebar pesona seperti itu..
“Nona Shin. Kau tampak cantik hari ini” tambahnya kemudian memasuki mobil dan melaju meninggalkan pelataran rumahku..
Aku membeku sejenak di depan rumahku sendiri. Dia, pria itu.. Benar-benar berbahaya untukku. Berbayaha untuk kesehatan jantung dan kerja otakku.
~~~~~~~
Mwo????? Jam 10? Ottokhae? Seharusnya saat ini aku sudah kembali dari bandara bersama appa! Tapi apa yang aku lakukan? Tidur larut malam dan akhirnya bangun terlalu siang! Babo! Hyunhee babo!
Ini semua gara-gara namja itu. Aku berjuang mencari resep-resep makanan untuk dia di internet hingga larut malam tak ingat bahwa tubuhku juga masih membutuhkan tidur di saat malam hari. Alhasil aku bangun terlalu terlambat untuk memjemput appa.
Kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi untuk sekedar cuci muka dan sikat gigi. Tak butuh waktu lama untuk bersiap menuju bandara. Jeans panjang dan sweeter berkerah tebal kurasa cukup sopan untuk menjemput appa. Semoga dia tidak marah atas keterlambatanku. Seharusnya sudah sejak 1jam yang lalu kau berangkat hyunhee! Pesawat appa landing pukul 09.12. Kuharap appa tak marah padaku karena aku terlambat menjemput dia.
Belum sempat aku membuka pintu kamar, hendak keluar, kudengar bel rumah berbunyi. Tingtong tingtong.
Buru-buru aku berlari menuju pintu utama rumahku. Aku harap bukan appa. Bukan appa.
Tingtong tingtong,
“Yaaa.. Sebentar!”
….
“Appa???”
Ternyata memang appaku. Kupeluk dia erat seerat mungkin. Sudah lama aku tak bertamu dengannya. “Mian appa, aku terlambat bangun, aku terlambat menjemput appa. Tapi liatlah aku telah berdandan untukmu. Aku telah siap berangkat appa, aku..” Ujarku penuh penyesalan.. Aku benar-benar bukan anak yang berbakti..
Dia melepaskan pelukanku, “Hyunhee-ya, kau masih saja seperti 1 tahun lalu. Tidak ada yang berubah. Selalu ceroboh. Tapi liat, putriku kini tumbuh semakin cantik. Mirip seperti mendiang eommamu!”
“Aish.. Jangan menggodaku!” Kataku kemudian menggandeng lengannya memasuki rumah..”Akan kubuatkan appa teh madu kesukaan appa!”
“Aniyoo, appa akan kembali ke Jepang hari ini juga sayang.”Tolaknya..
“Mwo? Shireo! Appa, aku masih merindukanmu. Tak bisakah kau pulang esok hari? Kau tahu, putrimu ini sekarang sudah pandai memasak. Appa mau apa? Daging? Ikan? Atau sayur? Atau..”
“Putriku kini tambah cerewet ya?”
“Appa, beristirahatlah sebentar, aku akan membuatkanmu teh. Tak ada kata tidak. Arasso?”
“Ara, ara.”Jawabnya menurut.
Kalau kau tau, appaku terlihat kurusan. Aku sampai tidak tega membiarkannya kembali ke Jepang sendirian. Peristiwa kebangkrutannya setahun lalu pasti menguras banyak pikirannya, apalagi membangun bisnisnya mulai dari nol kembali bukan hal yang mudah kan? Awas saja kalau aku bertemu dengan orang yang telah tega memperlakukan appaku seperti ini. Akan kupastikan dia tak akan hidup tenang.
~~~~~~
“Hyunhee-ya, apa kau bisa membantuku?”
Aku sedang di dapur mencuci piring-piring bekas kami makan siang saat appa memanggilku. Appa bilang dia sedang mencari dokumen penting yang akan dibawanya kembali ke Jepang.
“Ne, apa yang bisa aku bantu appa?”
“Tolong kau tata dokumen dalam map biru itu”
“Ne, arasseo”
Aku menuruti perintah appaku. Apapun yang dia katakan pasti akan aku lakukan. Apapun, asal dia bahagia.
“Appa, siapakah Cho Sang Gun itu? Kenapa nama dia ada di kertas ini?”
Aku bertanya tanpa melihat mengalihkan pandanganku dari map berisi lembaran-lembaran kertas dihadapanku. Namun sampai sepersekian detik tidak juga ada jawaban dari mulut beliau. Kutolehkan wajahku sejenak, mengapa muka appa berubah kaku seperti itu?
“Appa..”
“Kau tau Hyunhee, dia adalah orang yang telah membuat appamu menjadi seperti ini. Appa sudah mempercayakan semuanya kepadanya, seolah-olah dia yang memegang kendali bisnis appa saat itu, tapi dia mengkhianati appa. Membuat semua hancur berantakan. Memporak-porandakan semua yang telah appa atur sebaik mungkin. Kau tahu, kami sudah berteman sejak kecil tapi dia dengan tanpa belas kasih mengkhianati appa hanya karena lawan bisnisnya yang menginginkan perjodohan dengan anak Cho Sang Gun. Dia…”
“Appa..”
Kupeluk appaku, sekali lagi seerat mungkin. Dengan harapan aku bisa sedikit menguatkan hatinya.
“Appa, jangan lanjutkan lagi. Suatu saat nanti semua yang hilang dari tangan appa, pasti akan kembali lagi. Percayalah appa,”
Tak sadar bulir air mataku jatuh satu demi satu.
“Hey, yeoja anak appa harus kuat. Tak boleh menangis. Kau lihat, appa masih kuat, masih bisa membiayai kuliahmu. Jadi kau harus bisa membuat appa bangga. Pasti eomma bahagia disana, bangga padamu jika kau tak menjadi yeoja cengeng seperti ini! Ara?”
“Ne, arasseo!”
Akan kupastikan pria bernama Cho Sang Gun itu membayar semua yang telah iya lakukan pada appaku.
~~~~~
Pesawat appa menuju Jepang take off pukul 19.00. Tadi sempat juga aku mengantarkannya ke bandara. Sungguh aku berjanji aku akan membuatnya bahagia.
Kalian dengar? Aku berjanji akan membuatnya bahagia.
~~~~~
Cho Kyuhyun POV
Kau tau? Bahkan empat hari tanpa bertemu dengan yeoja itu sudah membuatku cukup berantakan. Aku melakukan semuanya dengan tidak baik. Hari ini masih hari rabu. Masih ada 24 jam lagi waktu harus aku lewati untuk sekedar menunggu jam makan siang esok hari.
Haiss.. Sebenarnya aku bisa langsung datang kerumahnya detik ini juga, tapi apa yang akan dipikirkannya nanti jika tahu aku tidak sabar bertemu dengannya? Bisa-bisa yeoja babo itu kegirangan dan mengataiku sepuas hatinya, seenaknya saja!
Sial! Aku benar-benar melakukan semuanya dengan tidak baik.
Lihat, sekarang saja aku tak konsen dengan latihanku untuk konser musik nanti malam. Apalagi di tambah perginya heechul hyung wamil, kami harus merubah sedikit formasi dance kami. Dan itu juga tidak semudah yang kalian bayangkan. Berkali-kali Teuki Hyung memergokiku sedang melamun. Siapa lagi kalau bukan yeoja bernama Shin Hyun Hee itu yang aku lamunkan?
Aigoo, Cho Kyuhyun, kau sudah mulai gila!
~~~~~
Akhirnya kulewati 23 jam dengan sangat membosankan. Latihan vokal yang membosankan, makan siang yang membosankan, fitting baju yang membosankan, bahkan game terbaru yang kubeli minggu lalupun kurasa menjadi sangat membosankan! Benar-benar kacau kerja otakku. Hyun Hee-ssi kau harus tanggung jawab atas semua kekacauan yang kau sebabkan ini!
Dan kalian tahu! Saat ini aku sudah tak sabar menunggu satu jam terlewati, satu jam saja! Aku benar-benar tak bisa mengontrol diriku. Kulajukan mobilku menuju rumahnya. Tak heran jika beberapa kali aku hampir mengumpat karena selalu bertemu dengan lampu merah. Aku merindukan senyumnya dan mata besarnya. Aku tak tahu kenapa perasaanku sebegitu kuat seperti ini padanya. Demi Zeus dan semua dewi-dewi Yunani itu, aku merindukannya.. Benar-benar menrindukannya!
~~~~~TBC~~~~~
one more say, don’t forget to leave your comment please š
thanks a lot
kyaaa,,,,,,,,,,,,,,
jgn2 Cho Sang Gun itu jd appa na Kyu y??
klo bner wah bsa gaswat tuh,,,
eothoke??? ayo cpet lnjutin,,, pnsaran nih,,,,
waaah aku jg tidak tahu pasti… nih ff yg part 3 kan yg lnjutin tmenku, jd itu idenya dia…. hehehehe #plakk
tunggu j ya cingu lnjutannya… gomawo š
Waah eonn… Ff ni emang udah menggantung lamAaaaaaaaaaaaaaaaa bgt…
Wkwkwk lucuuu bgt ni… Lnjutannya q tunggu ya eonn… Tpi ff nya y-couple aja dlu eonn… Q selalu suka y-couple..
hehehe mianhae…
oke2…. y-couple akan datang.. š
wkwkwkwk š
Couple ini tmbh lucu saja.. hahaha
Makanan kambing? Aku suka banget makanan kambing lho kyu.. (?)
Kyu and Hyunhee udh suka satu sama lain ^0^ wkwk
Ayoo lanjutt eon! ^^
hahahahaha…. oke2… nih yg lnjutin tmenku saeng… entah kpan dia lnjutin š
Lnjut yaaa.. And hwaiting buat author.
FF nya bagus Aq ska semua FF kyuhyun
Mr. Cho Sang Gun ntu appanya kyu y..??
OMO, penasaran bgt.
Lanjutkan.
Eon, jebal lanjutin FF yg ini smpe selesai, critanya bgus bgd, bkin pnasaran, masa gantung si akhirnya gk dilanjutin lg š¦
ya eonn ya aq tunggu
gamsahamnida š